Bisnis

Analisa Peluang Usaha, SWOT Hingga Modal Bisnis Minuman Serbuk Buah

Diterbitkan pada

Ditulis oleh Melawati

Disupervisi oleh Melawati, Purwanto

Analisa Peluang Usaha Minuman Serbuk Buah di Indonesia

analisa bisnis minuman serbuk

Potensi Pasar Minuman Serbuk Buah di Indonesia

Potensi pasar bubuk minuman buah di Indonesia sangatlah besar. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki beragam jenis buah yang dapat diolah menjadi powder drink.

Menurut Indonesia Baik (2023), produksi buah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 28,3 juta ton buah. Berikut 10 jenis buah dengan produksi terbesar pada tahun tersebut,

No.
Buah
Jumlah (ton buah)
1.
Pisang
9,6 juta
2.
Mangga
3,3 juta
3.
Nanas
3,2 juta
4.
Jeruk siam
2,7 juta
5.
Durian
1,7 juta
6.
Salak
1,4 juta
7.
Pepaya
1 juta
8.
Alpukat
854 ribu
9.
Rambutan
841 ribu
10.
Nangka
797 ribu

Tren Konsumsi Minuman Serbuk Buah di Indonesia

Tren konsumsi minuman serbuk sari buah di Indonesia semakin meningkat.

Hal itu dikarenakan sebanyak 86% masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat (Fauziah, 2023).

Kemudian, bubuk minuman buah juga menjadi alternatif minuman yang lebih praktis dan mudah untuk disajikan (Kumparan, 2020).

Tentunya tren tersebut membuat peluang bisnis minuman instan serbuk buah di Indonesia menjadi sangat besar.

Analisa SWOT untuk Bisnis Minuman Serbuk Buah

analisis bisnis minuman serbuk buah

Kelebihan bisnis minuman serbuk buah (Strengths)

Dikutip dari Impactful Insight, pasar minuman bubuk buah secara global diperkirakan akan mencapai 24,3 miliar dolar pada tahun 2028 dengan nilai CAGR sebesar 4,2% selama periode tahun 2023 – 2028.

Kenaikan permintaan terhadap bubuk minuman sari buah disebabkan oleh meningkatnya kesadaran tehradap kesehatan dan kebugaran tubuh di kalangan konsumen. 

Selain itu, kenaikan tersebut didorong oleh semakin populernya makanan dan minuman vegetarian dan nabati.

Kekurangan bisnis minuman serbuk buah (Weaknesses)

Persaingan bisnis minuman serbuk buah yang semakin ketat di pasaran.

Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah produk minuman serbuk buah yang telah beredar di pasaran dari 3 perusahaan yaitu PT Marimas Putera Kencana, PT Nutrifood Indonesia, dan PT Kino Indonesia mencapai 84 varian rasa (Marimas; Nutrisari; Kino).

Padahal jumlah perusahaan minuman ringan, termasuk minuman serbuk instan di Indonesia mencapai 100 perusahaan pada tahun 2013 yang meningkat 3 perusahaan dari tahun 2011 (Kementerian Industri, 2014).

Peluang bisnis minuman serbuk buah (Opportunities)

Walaupun persaingan semakin ketat, akan tetapi peluang bisnis minuman serbuk instan buah masih terbuka lebar secara global maupun di Indonesia.

Menurut Indonesia Baik (2023), produksi buah di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Pada tahun 2020, produksi buah di Indonesia mencapai 24,87 ton buah, kemudian pada tahun 2021, produksinya meningkat menjadi 25,97 juta ton dan pada tahun 2022, produksi buah mencapai 28,3 ton.

Kemudian, dikutip dari Impactful Insight, minuman instan serbuk buah secara global, termasuk Indonesia akan terus mengalami peningkatan permintaan dengan nilai CAGR sebesar 4,2% selama periode tahun 2023 – 2028.

Berdasarkan kedua data tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peluang bisnis instant drink serbuk buah masih terbuka dengan lebar karena produksi buah yang terus meningkat biasanya diiringi juga oleh permintaan yang meningkat.

Ancaman bisnis minuman serbuk buah (Threats)

Perubahan tren atau selera konsumsi di masyarakat dapat mempengaruhi permintaan pasar terhadap minuman instan serbuk buah.

Dikutip dari Wicaksono (2022),  permintaan pasar sangat dipengaruhi oleh pendapatan, selera, dan jumlah konsumen. 

Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Haslinda dkk (2020), permintaan pasar dapat dipengaruhi oleh selera konsumen yang selalu berubah sesuai dengan perubahan terbaru yang terjadi.

Maka dari itu, perubahan tren atau selera konsumen tersebut dapat mengancam keberlangsungan bisnis minuman instan serbuk buah apabila tidak dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.

Berikut adalah rangkuman dari analisis SWOT untuk usaha minuman serbuk buah.

 
Membantu dalam mencapai tujuan
Menghambat dalam mencapai tujuan
Dari dalam(sifat organisasi/produk)
Strength:Minuman serbuk buah memiliki potensi pasar yang besar dan terus berkembang
Weaknesses:Persaingan antar produk minuman serbuk yang semakin ketat
Dari luar(sifat lingkungan sekitar)
Opportunities:Peluang bisnis minuman serbuk buah masih terbuka lebar
Threats:Perubahan tren konsumsi masyarakat terhadap minuman serbuk
Analisa Modal, Biaya Usaha dan Keuntungan Bisnis Minuman Serbuk Buah

Analisa Modal dan Biaya Usaha

Untuk mempermudah perhitungan modal dan biaya usaha, diasumsikan jika minuman serbuk buah yang akan diproduksi sebanyak 1.000 kg dengan berat setiap kemasannya 1 kg.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka diperkirakan total modal awal dan biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi minuman serbuk buah adalah Rp48.000.000 dengan rincian modal awal Rp20.000.000 dan biaya produksi sebesar Rp28.000.000
Berikut rincian lengkapnya.

– Biaya awal: Rp20.000.000 untuk mesin dan peralatan produksi
– Biaya bahan baku: Rp13.000.000 untuk bahan seperti jeruk, gula dan lainnya
– Biaya tenaga kerja: Rp8.000.000 untuk 4 karyawan
– Biaya overhead: Rp5.000.000 untuk kebutuhan listrik, pemeliharaan mesin, sewa tempat dan lainnya
– Biaya kemasan: Rp2.000.000 untuk 1.000 kemasan 1 kg x Rp2.000
TOTAL: Rp48.000.000

Analisa Harga Jual

Biaya produksi yang dikeluarkan untuk 1.000 kg minuman serbuk buah adalah Rp28.000.000, maka biaya produksi yang dikeluarkan per 1 kg nya yaitu Rp28.000.

Kemudian diasumsikan jika Anda akan mengambil margin keuntungannya sebesar 40% dari biaya produksi, sehingga margin keuntungan yang Anda peroleh adalah Rp11.200.

Maka, harga jual produk minuman serbuk buah ini per 1 kg dapat dihitung sebagai berikut.
Harga Jual Produk/1 kg = Biaya produksi/1 kg + Margin Keuntungan
Harga Jual Produk/1 kg = Rp28.000 + Rp11.200
Harga Jual Produk/1 kg = Rp39.200

Analisa Keuntungan

Dalam memudahkan untuk menghitung keuntungan minuman serbuk buah, maka diasumsikan jika jumlah produk yang terjual per bulan mencapai 1.000 kg dengan biaya produksinya Rp28.000.000 dan biaya per 1 kg nya Rp28.000 sedangkan harga jual per 1 kg nya yaitu Rp39.200.

Maka, perhitungan keuntungan tersebut dapat dihitung, seperti:

– Pendapatan Bulanan

Pendapatan Bulanan = Jumlah Produk Terjual × Harga Jual/1kg
Pendapatan Bulanan = 1.000 kg x Rp39.200
Pendapatan Bulanan = Rp39.200.000

– Kotor Bulanan
Laba Kotor Bulanan = Pendapatan Bulanan − Biaya Produksi Bulanan
Laba Kotor Bulanan = Rp39.200.000 − Rp28.000.000
Laba Kotor Bulanan = Rp11.200.000

– Keuntungan Bulanan

Keuntungan Bulanan = Pendapatan Bulanan – Laba Kotor Bulanan
Keuntungan Bulanan = Rp39.200.000 – Rp11.200.000
Keuntungan Bulanan = Rp28.000.000

Jadi, keuntungan per bulan yang diperoleh dari bisnis minuman serbuk buah adalah Rp28.000.000. Dari semua harga tersebut tentunya biayanya masih belum dapat dipastikan. Selain itu, pemeliharaan mesin dan jumlah karyawan yang sedikit tentunya akan mempengaruhi jangka waktu produksinya.

Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan jasa maklon minuman serbuk terpercaya dan berkualitas seperti kami. Jasa maklon minuman serbuk buah akan membantu dalam pembuatan minuman serbuk buah mulai dari proses perencanaan, formulasi, produksi, pengemasan hingga pengiriman produk. Sehingga Anda tidak perlu repot untuk memproduksi sendiri minuman serbuk buah tersebut.



post

Tinggalkan komentar

Hubungi kami untuk konsultasi produk dan informasi penawaran harga maklon terbaru