fbpx

7 Tips Meminimalkan HPP Bubuk Minuman Matcha agar Margin Tetap Optimal

bubuk minuman matcha

Matcha telah menjadi salah satu menu paling laris di berbagai lini bisnis minuman. Dari kedai kecil, café populer, booth minuman di mall, hingga brand minuman kekinian, semuanya berlomba menghadirkan varian matcha latte, matcha frappe, hingga mix flavor yang menarik.

Permintaan konsumen yang tinggi ini menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis F&B. Namun, di balik popularitasnya, banyak pemilik bisnis mengeluhkan satu hal yakni mengapa HPP bubuk minuman matcha tinggi? Berikut beberapa penjelasannya dan tipsnya guna menjaga margin tetap tinggi.

Mengapa Banyak Bisnis Minuman Matcha Sulit Menjaga Margin?

Ada beberapa alasan yang membuat para pebisnis kesulitan menjaga margin bumbu matcha untuk minuman. Berikut beberap alasannya:

1. Bahan baku

Matcha dibuat melalui proses produksi yang panjang mulai dari peneduhan daun, sortasi daun muda, penghilangan urat daun, digiling batu hingga menghasilkan ultra-fine powder.

Semua proses ini membuat harga matcha “ceremonial grade” bisa 2–10x lipat lebih mahal dibanding green tea biasa.

2. Konsumen menginginkan kualitas tinggi

Pembeli matcha sangat sensitif terhadap:

  • Warna hijau cerah vs hijau kusam
  • Rasa umami vs pahit berlebihan
  • Aroma khas vs bau langu

Kualitas yang kurang baik membuat konsumen bisa saja langsung komplain, dengan menurunkan rating dan secara langsung jumlah repeat order menurun.

3. Belum memilih grade bubuk matcha yang tepat

Kesalahan umum yang biasanya dilakukan oleh pebisnis pemula yakni menggunakan matcha ceremonial grade untuk semua menu. Akibatnya HPP naik padahal tidak semua menu membutuhkan matcha grade premium.

4. Bahan terbuang

Biasanya bahan matcha menyebabkan tingginya HPP karena banyak yang tidak digunakan. Hal tersebut biasanya terjadi karena SOP takaran tidak jelas, banyak melakukan koreksi rasa namun dibuang, hingga produk yang tidak stabil jika dibiarkan terlalu lama.

Baca juga: 6 Perbedaan Green Tea dan Matcha, Mana yang Lebih Sehat? Dan Aplikasinya untuk Bisnis

Kenapa HPP Minuman Matcha Lebih Tinggi Dibanding Menu Lain?

Bubuk matcha memang dibagi menjadi beberapa grade sebagai tanda kualitas matcha yang dihasilkan. Namun jika dibandingkan dengan minuman serbuk rasa-rasa lainnya terdapat perbedaan. Berikut penjelasannya:

Komponen Biaya
Matcha Drink
Minuman Lain (contoh: taro/vanilla)
Harga bahan utama
Sangat tinggi
Sedang–rendah
Stabilisasi warna
Perlu tambahan bahan
Biasanya stabil
Trial & error formulasi
Banyak
Minim
Pengaruh grade ke hasil
Tinggi
Rendah
Kontrol SOP diperlukan
Sangat ketat
Standar

Bagaimana Menekan HPP Tanpa Mengurangi Kualitas?

HPP yang tinggi pastinya akan berdampak pada harga jualnya yang juga tinggi. Sedangkan sekarang sudah banyak kompetitor sejenis yang bisa menghasilkan produk dengan kualitas setara namun harganya masih terjangkau. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan guna menekan HPP bubuk minuman matcha.

1. Pilih Grade Matcha Sesuai Kebutuhan Menu

Tidak semua menu membutuhkan bubuk minuman matcha dengan kualitas premium. Berikut beberapa alasan mengapa Anda perlu menggunakan grade matcha sesuai kebutuhan.

Jenis Menu
Grade Matcha Ideal
Alasan
Hot latte / pure matcha
Ceremonial grade
Warna & umami harus dominan
Ice milk / frappe
Premium culinary
Creaminess menyeimbangkan rasa
Campuran flavor (choco, vanilla, berry)
Standard culinary
Matcha tidak harus terlalu kuat
Minuman sachet mass market
Food ingredient grade
Value for money

Pemilihan grade yang tepat bisa menurunkan HPP hingga 20–40% tanpa menurunkan kualitas.

2. Beli Bahan Baku dalam Volume Grosir

Pembelian 1 kg vs 25 kg bisa memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Semakin besar volume bubuk matcha, maka biaya logistik dan supply chain lebih efisien. Sehingga Anda masih bisa mendapatkan HPP yang rendah.

Volume Pembelian
Harga per Kg (Simulasi)
1 kg
Rp 450.000
25 kg
Rp 300.000
50–100 kg
bisa

3. Optimalkan Formulasi

Kesalahan umum bisnis baru ketika membuat minuman matcha adalah menggunakan bubuk matcha dalam dosis tinggi untuk mengejar warna dan rasa. Solusinya menggunakan emulfisier agar warna tidak cepat pudar serta menggunakan krimer untuk menjaga rasa matcha tetap otentik.

Dengan strategi ini, penggunaan matcha dapat dikurangi 1–2 gram setiap sajian, namun rasa tetap berkualitas.

4. Standarisasi SOP Takaran untuk Hindari Waste

Implementasi SOP teknis bisa menyelamatkan margin hingga jutaan rupiah tiap bulan. Solusinya dengan menggunakan takaran khusus dan bukan sendok biasa. Kemudian Anda juga bisa menyediakan training untuk barista atau staff operasional.

5. Menu Engineering: Fokus pada Produk High Margin

Tidak semua menu harus menggunakan matcha. Anda bisa menggunakan strategi menghitung margin setiap menu. Kemudian lakukan promosi dengan margin tertinggi. Contohnya menggunakan matcha base yang bisa dikembangkan menjadi minuman lainnya, misalnya hazelnut matcha, latte, choco matcha, hingga caramel matcha. Semakin banyak menu yang bisa dihasilkan dari 1 base akan memungkinkan penggunaan bahan lebih maksimal.

6. Pilih Supplier yang Mendukung B2B

Menemukan supplier yang bisa menyediakan bubuk minuman matcha adalah hal penting. Namun Anda perlu memastikan beberapa hal berikut, agar produk minuman matcha yang dihasilkan berkualitas.

Kriteria Supplier Bagus
Dampak ke HPP
Harga grosir konsisten
Margin stabil
Ada konsultasi formulasi
Tidak perlu trial & error berkali-kali
Kualitas batch konsisten
Minim komplain & remake
Dukungan sample
Hemat uji coba awal

7. Pertimbangkan Produksi OEM atau Maklon Minuman Matcha Powder

Jika bisnis sudah mulai besar, Anda bisa melakukan produksi massal guna menurunkan HPP secara signifikan. Selain itu, Anda juga diberikan keleluasaan untuk kustomisasi rasa, klaim, kandungan, manfaat, warna dan lainnya. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, Anda bisa bekerja sama dengan maklon minuman yang bisa memproduksi bubuk matcha untuk minuman.

Baca juga: 7 Rekomendasi Bubuk Matcha Terbaik dan Berkualitas

Simulasi Penurunan HPP: Sebelum vs Sesudah Optimasi

Untuk lebih memudahkan Anda dalam menganalisis HPP produk minuman matcha, berikut simulasi penurunannya:

Komponen Biaya per Cup
Sebelum Optimasi
Setelah Optimasi
Matcha powder
Rp 5.000
Rp 3.500
Creamer/susu bubuk
Rp 2.000
Rp 1.800
Gula/sweetener
Rp 700
Rp 700
Cup + lid + straw
Rp 1.500
Rp 1.500
Lain-lain (loss/waste)
Rp 1.000
Rp 500
TOTAL HPP
Rp 10.200
Rp 7.000

Adanya optimasi tersebut, Anda sudah bisa meningkatkan margin sebanyak 30-45% per cup. Jika penjualan sekitar 100 cup per hari dengan tambahan profit, Anda sudah bisa menghasilkan Rp 9-10 juta per bulan.

Permintaan matcha akan terus meningkat di Indonesia. Namun agar bisnis tetap untung, pemilik usaha harus cerdas mengontrol HPP. Prinsip utama yang perlu diingat yakni memahami karakteristik dan grade matcha seseuai kebutuhan , efisiensi bahan dan SOP, serta fokus pada menu dengan tingkat margin tinggi.

Artikel Lainnya

Ada Pertanyaan? 

Jika ada yang kurang jelas tentang cara maklon di perusahaan kami, maka silakan hubungi kami atau kunjungi pabrik kami di Bogor (Google Maps).