Bisnis

Kenali Bubuk Charcoal yang Dapat Digunakan Untuk Ide Usaha

Diterbitkan pada

Telah diupdate pada

Ditulis oleh Melawati

Disupervisi oleh Melawati, Purwanto

Saat ini, makin banyak orang yang tertarik untuk memulai usaha produk minuman kekinian menggunakan bubuk charcoal.

Namun, tahukah Anda, jika bahan dasar bubuk charcoal untuk minuman berbeda dari arang biasa? 

Bubuk charcoal untuk minuman ini dibuat khusus dengan arang aktif sebagai food grade powder yang aman dikonsumsi dan bersertifikat. Tanpa pemahaman ini, usaha minuman charcoal Anda bisa gagal atau berbahaya bagi konsumen.

Oleh karena itu, sebelum memulai usaha bubuk charcoal untuk minuman, penting bagi Anda untuk memahami seluk beluk charcoal powder, mulai dari bahan dasar, jenis-jenisnya, hingga tips memilih bubuk charcoal untuk minuman yang berkualitas untuk usaha Anda.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu Bubuk Charcoal untuk Minuman?

Bubuk charcoal untuk minuman adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat minuman kekinian dengan cita rasa yang unik dan menarik.

Bubuk charcoal ini terbuat dari arang aktif yang dihaluskan menjadi bubuk halus dan digunakan sebagai bahan campuran dalam minuman.

Bahan dasar dari bubuk charcoal untuk minuman adalah arang aktif yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan organik seperti kayu, batok kelapa, atau bambu.

Arang aktif ini kemudian dihaluskan menjadi bubuk halus dan digunakan sebagai bahan campuran dalam minuman.

Perbedaan Arang Biasa dan Arang Aktif

8 Manfaat Arang Aktif untuk Kesehatan dan Kecantikan

Credit Image

Perbedaan pembuatan arang biasa dan arang aktif dapat dilihat dari bahan baku dan proses pembuatannya, seperti karbonisasi, hingga proses aktivasi kimia dan fisikanya.

Bahan baku

Arang biasa dibuat dari proses pembakaran bahan organik seperti kayu, batok kelapa, atau bambu tanpa menggunakan udara yang cukup. Proses ini disebut karbonisasi, di mana bahan organik dipanaskan pada suhu tinggi tanpa kehadiran oksigen. 

Sedangkan arang aktif dibuat dari proses pembakaran bahan organik dengan menggunakan udara yang cukup sehingga menghasilkan pori-pori yang lebih banyak dan lebih aktif dalam menyerap zat-zat berbahaya.

Arang biasa bisa dibuat dari berbagai bahan organik seperti kayu, bambu, atau tempurung kelapa. Cukup dikeringkan hingga kadar air di bawah 15%. 

Berbeda dengan arang aktif yang membutuhkan bahan baku berkualitas tinggi seperti cangkang kelapa sawit, tempurung kelapa atau bambu khusus agar menghasilkan pori-pori mikro. Dipotong maksimal 5mm dan dikeringkan hingga tidak ada kadar airnya.

Proses pembuatan

1. Karbonisasi

Dilansir dari rumahmesin.com, arang biasa dibakar pada suhu minimal 300°C.

Sedangkan untuk arang aktif, berdasarkan sumber informasi dari warstek.com, proses karbonisasi atau proses pembakaran bahan baku juga dilakukan pada suhu minimal 300°C.

2. Aktivasi kimia dan fisika

Arang biasa tidak mengalami aktivasi kimia dan fisika. Berbeda dengan arang aktif yang harus diaktivasi kimia dan diaktivasi fisika.

Menurut warstek.com, aktivasi fisika dilakukan dengan bantuan panas, uap dan CO2 untuk memutus rantai karbon. Aktivasi fisika ini dilakukan dengan pemanasan pada suhu 800-900oC selama 2 jam.

Sedangkan, aktivasi kimia dilakukan dengan memakai bahan-bahan kimia sebagai pemutus rantai karbon dari senyawa organik. Bahan-bahan yang digunakan dalam aktivasi kimia yaitu hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2, asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4.

Dilansir dari rumahmesin.com, pengaktifan secara kimia tidak membutuhkan suhu tinggi seperti pada pengaktifan secara fisis, tetapi diperlukan tahap pencucian setelah di aktifkan untuk membuang sisa-sisa bahan kimia yang dipakai.

3. Pencucian & Pengeringan

Arang biasa cukup dikeringkan beberapa hari setelah dibakar. Arang aktif perlu dicuci dengan air bersih, dinetralisir pH nya hingga netral kemudian dikeringkan dalam oven.

Untuk mempermudah pemahaman Anda, berikut kami sajikan tabel perbandingan tentang perbedaan pembuatan arang biasa dan arang aktif:

Aspek
Arang Biasa
Arang Aktif
Bahan Baku
Berbagai limbah organik (kayu, bambu dsb). Kadar air max 15%
Bahan organik berkualitas tinggi (tempurung kelapa, cangkang sawit). Dipotong maksimal 5mm, 0% kadar air
Suhu Karbonisasi
Minimal 300°C
Minimal 300°C
Aktivasi Kimia
Tidak Ada
Memakai bahan-bahan kimia sebagai pemutus rantai karbon dari senyawa organik.
Aktivasi Fisika
Tidak Ada
Dipanaskan dengan uap dan CO2 pada suhu 800-900°C selama 2 jam
Pencucian
Tidak Ada
Dicuci & dinetralkan pH agar residu kimia hilang
Pengeringan
Dikeringkan beberapa hari
Dikeringkan dalam oven

Manfaat Arang Biasa dan Arang Aktif

Arang biasa umumnya digunakan sebagai bahan bakar/pemanas utama pemanggangan makanan tradisional seperti sate, jagung bakar dan ikan bakar.

Selain digunakan sebagai bahan bakar, dilansir dari kids.grid.id, arang biasa juga bermanfaat untuk tanaman kebun dan hias, loh…

Manfaat tersebut diantaranya yaitu dapat menyuburkan tanah karena mengandung potasium tinggi, dapat menetralkan pestisida, mengurangi kadar air dalam tanah, dan digunakan sebagai mulsa atau material penutup media tanaman.

Sedangkan arang aktif memiliki banyak manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Berdasarkan informasi dari halodoc.com, beberapa manfaat arang aktif diantaranya yaitu dapat menetralisir racun, mengurangi bau badan, mengatasi gangguan penceranaan, menjaga kesehatan ginjal, mengurangi kembung dan gas berlebih, menurunkan kadar kolesterol, meredakan mabuk hingga memutihkan gigi.

Selain itu, arang aktif juga digunakan dalam berbagai produk kecantikan dan kesehatan, pengobatan, hingga industri makanan dan minuman.

Nah, itulah perbedaan arang biasa dan arang aktif yang digunakan sebagai bahan untuk membuat bubuk charcoal, mulai dari asal-usul, pembuatannya, hingga manfaatnya.

Selanjutnya yuk ketahui jenis-jenis bubuk charcoal untuk minuman. Berikut penjelasannya untuk Anda.

Macam-macam Bubuk Charcoal untuk Minuman

Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Charcoal?

Credit Image

Bubuk Charcoal dari Kayu

Bubuk charcoal dari kayu memiliki cita rasa yang lebih kuat dan khas, serta warna yang lebih gelap.

Charcoal powder ini cocok digunakan untuk minuman yang memiliki rasa yang kuat, seperti kopi atau teh. Rasa khas charcoal kayu yang kuat akan menambah kedalaman dan keunikan cita rasa pada minuman tersebut.

Kayu yang biasa digunakan sebagai bahan baku charcoal antara lain kayu jati, randu, mahoni, kelapa, dan sebagainya. Pemilihan jenis kayu akan mempengaruhi cita rasa dan aroma dari charcoal yang dihasilkan.

Beberapa keunggulan charcoal kayu antara lain aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari bahan alami, dapat memberikan efek detoksifikasi bagi tubuh, serta mampu menyerap bau tidak sedap.

Bubuk Charcoal dari Batok Kelapa

Bubuk Charcoal dari batok kelapa memiliki tekstur yang lebih halus dan warna hitam keabuan terang dibandingkan charcoal dari bahan baku lain. Rasa dan aromanya juga cenderung lebih ringan dan tidak sekuat charcoal kayu.

Charcoal powder ini cocok digunakan untuk minuman yang memiliki rasa yang lebih ringan, seperti jus buah atau smoothie.

Keunggulan charcoal dari batok kelapa antara lain harganya yang lebih terjangkau karena bahan bakunya mudah didapatkan serta memiliki ukuran partikel yang lebih kecil sehingga mudah larut dalam air atau minuman.

Bubuk Charcoal dari Bambu

Bubuk charcoal dari bambu memiliki cita rasa dan tekstur yang lebih halus serta warna yang lebih terang (hitam keabu-abuan). Bambu merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan mudah didapat di Indonesia sehingga bahan baku charcoalnya melimpah.

Rasa dan aromanya ringan, tidak sepahit charcoal kayu. Bubuk charcoal ini cocok digunakan untuk minuman yang memiliki rasa yang lebih ringan, seperti teh hijau atau lemonade.

Beberapa keunggulan charcoal bambu yaitu kandungan mineral dan asam organiknya baik untuk kesehatan, teksturnya yang halus mudah larut sempurna dalam air, serta memiliki ukuran pori mikro yang luas sehingga efektif menyerap racun dan kotoran dalam tubuh.

Berikut kami sajikan perbandingan jenis-jenis bubuk charcoal untuk minuman dalam bentuk tabel.

Jenis
Bubuk Charcoal dari Kayu
Bubuk Charcoal dari Batok Kelapa
Bubuk Charcoal dari Bambu
Tekstur
Agak kasar
Halus
Sangat halus
Warna
Hitam pekat
Hitam keabu-abuan
Hitam keabu-abuan
Rasa
Kuat dan khas
Ringan
Ringan
Aroma
Kuat
Tidak terlalu kuat
Tidak terlalu kuat, khas bambu
Keunggulan
Aman, dapat menyerap bau, detoksifikasi 
Harga terjangkau dan mudah larut
Mudah larut dan dapat menyerap racun
Cocok untuk Minuman
Kopi dan Teh
Jus dan Smoothie
Teh hijau dan Lemonade

Itulah jenis-jenis bubuk minuman charcoal beserta karakteristis singkatnya. Semoga dengan adanya informasi ini, dapat membantu Anda, para pelaku usaha yang ingin menjual bubuk charcoal untuk minuman.

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis bubuk charcoal, kini kami akan memberikan beberapa tips yang harus Anda tahu dalam memilih bubuk charcoal yang berkualitas.

Apa saja sih tips-tips tersebut? Yuk, simak penjelasan berikut sampai habis!

Tips Memilih Bubuk Charcoal yang Berkualitas

The benefits of activated charcoal I Sassy Organics

Credit Image

Agar mendapatkan charcoal powder yang berkualitas tinggi, ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan, diantaranya yaitu:

1. Pilih bubuk charcoal yang sudah bersertifikat halal MUI

Pastikan bubuk charcoal yang Anda beli sudah memiliki sertifikat halal dari MUI untuk memastikan kehalalan produk.

Memilih bubuk charcoal bersertifikat halal MUI adalah langkah penting bagi pengusaha muslim agar produknya terjamin kehalalannya. Sertifikat MUI menjamin bahwa produk tersebut aman dikonsumsi umat muslim karena telah melewati audit dan pengujian sesuai syariat Islam.

2. Pilih bubuk charcoal yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya

Selain sudah bersertifikat halal mui, pastikan juga bubuk charcoal yang Anda beli tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti mercury, arsenic, atau logam berat lain yang dapat membahayakan kesehatan.

Untuk memastikan keamanannya, Anda dapat meminta hasil uji lab dari pemasok bubuk charcoal untuk minuman tersebut.

3. Pilih bubuk charcoal dengan kadar abu yang rendah

Pilih charcoal powder dengan kadar abu yang rendah untuk memastikan rasa minuman tidak terlalu pahit dan warna minuman tidak terlalu gelap.

Dengan kadar abu yang rendah, charcoal powder Anda akan menghasilkan minuman charcoal dengan cita rasa dan penampilan terbaik. Konsumen juga akan lebih tertarik membeli produk charcoal Anda karena rasanya yang tidak pahit.

4. Pilih pemasok bubuk charcoal bersertifikat food grade

Sebagai pebisnis, Anda harus jeli untuk memilih bubuk charcoal dengan bersertifikat food grade untuk menjamin keamanan produk. 

Pastikan keaslian dan kualitas charcoal powder tersebut sebelum digunakan dalam produk minuman Anda.

Bubuk charcoal palsu yang tidak aman beredar luas di pasaran dengan harga murah. Jangan tergiur, karena dapat mengancam kesehatan dan citra usaha Anda. Daripada mengambil risiko ini, Anda better berinvestasi pada bubuk charcoal berkualitas terbaik meski harga yang ditawarkan cukup mahal.

Potensi Pasar Bubuk Charcoal untuk Minuman

Premium Photo | Black iced activated charcoal latte detox drink

Credit Image

Peluang Usaha Bubuk Charcoal untuk Minuman

Peluang usaha bubuk charcoal untuk minuman sangat besar mengingat minuman dengan bubuk charcoal sedang menjadi tren di Indonesia.

Dilansir dari factmr.com, pada tahun nilai pasar arang aktif untuk charcoal powder global (karbon aktif) diproyeksikan akan mencapai nilai US$ 3,3 miliar dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan pada CAGR 5,2% hingga mencapai 5,4 miliar pada tahun 2033.

Kemudian, selain cita rasanya yang unik dan menarik, charcoal bubuk untuk minuman juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh sehingga dapat menarik minat konsumen yang lebih banyak.

Strategi Pemasaran Bubuk Charcoal untuk Minuman

Beberapa strategi pemasaran yang dapat Anda ikuti untuk memasarkan charcoal bubuk untuk minuman, antara lain:

  • Optimalkan penggunaan media sosial seperti Instagram, Tiktok, Twitter (sekarang X) atau Facebook untuk mempromosikan bubuk minuman charcoal.
    Anda dapat memanfaatkan fitur Instagram Feed, Stories, Reels, dan influencer marketing untuk jangkau pasar lebih luas.
  • Fokus pada segmentasi pasar generasi milenial dan Gen Z.
    Konsumen charcoal drinks kebanyakan anak muda dan kalangan milenial-gen Z yang hobi nongkrong dan aktif di media sosial. Fokuslah strategi pemasaran produk pada segmen ini terlebih dahulu agar efektif dan tujuannya jelas.
  • Tegaskan manfaat kesehatan charcoal powder seperti detoks, mengatasi gangguan pencernaan, dan perbaiki kulit agar menimbulkan ketertarikan konsumen dalam mencoba produk Anda.
  • Lakukan food truck/sampling produk di lokasi keramaian.
    Anda dapat menargetkan lokasi nongkrong anak muda seperti kampus, komunitas, atau event-event untuk mempromosikan charcoal drinks Anda melalui food truck atau sampling produk agar calon konsumen bisa mencoba langsung sebelum membeli.
  • Bekerja sama dengan cafe atau restoran.
    Anda juga dapat bekerja sama dengan cafe atau restoran untuk menggunakan produk charcoal bubuk Anda sebagai bahan campuran dalam minuman mereka.

Minuman bubuk atau serbuk dengan rasa charcoal ini bisa dikatakan cukup jarang ditemukan, baik dari bentuk usaha yan sudah besar, menengah, hingga usaha kecil. Jadi, dapat dikatakann bahwa minuman jenis atau rasa ini masih memiliki peluang yang besar dalam industri minuman.

Namun, dalam cara pengolahannya sendiri juga tidak dapat dikatakan mudah. Salah satu cara bagi Anda yang ingin membuat serbuk charcoal sendiri dalam jumlah besar atau kecil, maka maklon minuman Nutrisius dapat membantu Anda.

post
Hubungi kami untuk konsultasi produk dan informasi penawaran harga maklon terbaru