Dalam beberapa tahun terakhir, industri minuman protein mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik secara global maupun di Indonesia. Dulu, minuman protein identik dengan kalangan fitness atau atlet profesional. Kini, segmen pasarnya jauh lebih luas yakni mahasiswa, pekerja kantoran, ibu muda, hingga konsumen yang peduli gaya hidup sehat.
Bagi pebisnis minuman, peluang ini sangat besar. Namun sebelum mengembangkan produk, pelaku usaha perlu memahami tren, format produk, jenis protein, dan inovasi formulasi yang berkembang di industri ini.
Ledakan Pasar Minuman Protein di Indonesia dan Global
Pertumbuhan industri health dan wellness menjadi pendorong utama peningkatan permintaan minuman protein. Konsumen mulai sadar bahwa asupan protein tidak hanya untuk membangun otot, tetapi juga untuk menjaga metabolisme, meningkatkan imunitas, memperbaiki jaringan tubuh, mendukung kecantikan kulit dan rambut, serta menjaga berat badan ideal.
Pertumbuhan Pasar Global
Menurut laporan Grand View Research (2024) pasar global minuman protein diproyeksikan mencapai USD 30 miliar pada tahun 2030, dengan CAGR sekitar 8–10%. Selain itu, minuman protein Ready-to-Drink (RTD) adalah kategori yang tumbuh paling cepat, menyusul permintaan produk cepat saji yang praktis.
Pertumbuhan Pasar di Indonesia
Di Indonesia, minuman protein turut mengalami peningkatan besar. Penjualan whey protein, collagen protein drink, dan minuman fiber-protein meningkat dari marketplace sebesar 40% YoY. Kategori “healthy drink”, “protein shake”, dan “minuman serbuk fungsional” menjadi salah satu kategori paling dicari di e-commerce.
Evolusi dan Inovasi Minuman Protein Modern
Industri minuman protein telah berevolusi jauh dari formula tradisional yang berfokus pada peningkatan massa otot ke minuman fungsional yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Minuman whey protein, dulunya hanya fokus untuk kebutuhan gym dan bodybuilding dengan bentuk bubuk dan rasa terbatas seperti cokelat, vanila, ,dana stroberi.
Selanjutnya, meluas dengan target yang lebih umum, seperti pekerja, remaja, dan wanita. Manfaatnya tidak hanya untuk gym, melainkan fokus pada daily protein supplement. Kemudian sekarang sudah beralih menjadi minuman protein fungsional yang tidak hanya mengandung protein, namun juga bahan tambahan seperti kolagen, probiotik, kafein, BCAA, L-carnitine, fiber, zinc, hingga vitamin C.
Inovasi-inovasi ini mengubah minuman protein menjadi produk lifestyle yang lebih mudah diterima konsumen.
Jenis-Jenis Protein yang Menjadi Tren di Pasaran
Saat ini ada banyak sumber protein yang digunakan dalam minuman serbuk atau RTD. Pebisnis perlu mengetahui karakteristik dan positioning tiap jenis agar produk bisa melengkapi kebutuhan kustomer.
1. Whey Protein (WPC, WPI, Hydrolyzed Whey)
Whey protein masih menjadi bahan paling populer berkat kelarutan tinggi, kandungan BCAA, penyerapan cepat, dan cocok untuk kebugaran dan lifestyle.
Jenis whey yang sering digunakan:
– WPC (Whey Protein Concentrate): rasa creamy, harga terjangkau.
– WPI (Whey Protein Isolate): lebih murni, rendah laktosa, premium.
– Hydrolyzed Whey: penyerapan tercepat, terasa ringan.
2. Plant-Based Protein
Didorong oleh tren vegan dan lactose intolerance. Beberapa jenis protein yang populer, seperti pea protein (kacang polong), soy protein, rice protein dan oat protein. Keunggulan dari jenis protein ini yakni ramah pencernaan, cocok untuk diet, hingga rendah alergi.
3. Collagen + Protein Hybrid
Produk beauty protein sangat booming di kalangan wanita. Beberapa kandungan umumnya seperti protein dengan tambahan collagen, hyaluronic acid, hingga vitamin C. Manfaat yang bisa didapatkan dari adanya gabungan bahan tersebut yakni, elastisitas kulit, rambut lebih kuat, kuku sehat, dan weight management.
Inovasi Rasa dan Formulasi Minuman Protein
Dulu minuman protein terkenal punya aftertaste “protein” yang pekat dan sulit larut. Kini inovasi teknologi membuat minuman protein semakin nikmat. Mulai dari inovasi rasa yang tetap populer hingga rasa modern dan viral, seperti matcha, brown sugar, cookies and cream, thai tea dan lainnya.
Pebisnis kini lebih berani bereksperimen dengan rasa yang Instagrammable dan bisa menjadi ikon brand.
Sedangkan dari segi formulasi, sudah banyak produk dengan kualitas premium yang menghasilkan minuman protein tanpa bubuk yang menggumpal, cepat larut, hingga rasa halus tanpa aftertaste pahit.
Format Produk Minuman Protein yang Bisa Dikembangkan
Navigasi penting bagi pebisnis adalah menentukan format produk yang paling cocok untuk pasar. Berikut format yang sedang naik daun:
a. Powder protein (serbuk)
Keuntungan membuat produk ini yakni umur simpan yang panjang, biaya produksi lebih rendah, mudah ekspor, hingga mudah dikustom rasa. Ukuran yang bisa Anda gunakan yakni sachet atau pouch.
Baca juga: Maklon Minuman Protein: Solusi Cerdas untuk Pebisnis di Industri Minuman Kesehatan
b. Ready-to-Drink (RTD)
Protein drink saat ini juga banyak yang dikemas dalam bentuk botol atau RTD karena lebih praktis, cocok untuk kafe, dan pengalaman premium. Namun yang menjadi tantangan adalah biaya produksi yang tinggi, hingga legalitas yang lebih ketat.
d. Functional protein drink
Format ini mengombinasikan protein dengan manfaat tambahan, seperti bahan collagen, fiber, hingga probiotik.
Pasar minuman protein sedang berada di fase pertumbuhan pada industri kesehatan dan minuman fungsional. Perkembangannya kini tidak hanya berfokus pada otot atau olahraga, tetapi juga kesehatan kulit, pencernaan, energi harian, hingga gaya hidup modern.


