fbpx

Cara Membangun Bisnis dan Brand Minuman Berkolagen

minuman berkolagen

Bisnis minuman berkolagen sedang berkembang pesat belakangan ini. Hal itu terjadi karena daya tarik minuman ini yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan, sehingga permintaan terus meningkat.

Selain manfaat, citra brand minuman berkolagen juga ikut mempengaruhi preferensi pembelian konsumen. Citra yang baik akan meningkatkan reputasi brand, sehingga pelanggan lebih percaya dan loyal. 

Lantas, bagaimana cara membangun brand minuman berkolagen yang menarik? Berikut penjelasannya.

Mengapa Bisnis Minuman Kolagen Menarik untuk Pebisnis

Bagi pebisnis yang ingin masuk ke industri F&B modern, minuman berkolagen menawarkan peluang yang sangat menjanjikan. Ada tiga alasan utama mengapa bisnis ini menarik, yakni:

1. Pasar yang besar dan tersegmentasi

Minuman kolagen memiliki konsumen yang luas mulai dari wanita dewasa yang peduli anti-aging, remaja yang ingin kulit sehat, hingga pria urban yang memperhatikan penampilan. Dengan segmentasi ini, pebisnis dapat menyesuaikan produk berdasarkan usia, gaya hidup, dan kemampuan beli.

Misalnya prodouk premium dengan kolagen ikan dan astaxantin untuk segmen profesional urban atau produk ekonomis dengan bovine collagen dan vitamin C.

2. Nilai tambah margin tinggi

Produk kolagen umumnya memiliki persepsi “premium” dan manfaat nyata. Harga jual yang lebih tinggi dibanding minuman biasa memungkinkan margin yang menarik, apalagi jika dikombinasikan dengan branding yang kuat.

Sebagai ilustrasi, minuman kolagen dalam bentuk sachet bisa dijual dengan harga Rp15.000–Rp25.000 per sachet, sedangkan biaya produksinya bisa di bawah setengahnya tergantung bahan aktif dan kemasan.

3. Banyak inovasi yang bisa dikembangkan

Bisnis kolagen tidak hanya tentang minuman serbuk rasa rasa saja. Pebisnis dapat berinovasi dengan berbagai format dan bahan, misalnya:

  • Jelly stick kolagen dengan rasa buah tropis.
  • RTD (ready to drink) kolagen dalam botol premium.
  • Kolagen powder mix dengan serat atau prebiotik.
  • Kombinasi kolagen + vitamin C + rosella untuk manfaat antioksidan.

Fleksibilitas ini membuat industri kolagen terus berkembang dan menarik bagi pebisnis yang ingin membangun brand dengan identitas unik.

Baca juga: Peluang Usaha Serbuk Collagen di Indonesia

Langkah-Langkah Membangun Bisnis Minuman Berkolagen

Membangun bisnis minuman kolagen memerlukan strategi yang matang bukan hanya dari sisi rasa dan formula, tetapi juga dari branding, legalitas, hingga pemasaran. Berikut beberapa langkah-langkah yang biasanya dilakukan.

1. Riset pasar dan penentuan konsep produk

Langkah pertama adalah memahami siapa target konsumen dan tren rasa yang sedang berkembang. Cari tahu tentang siapa saja target pasarnya, berapa rentang umur untuk target pasar tersebut, apa manfaat minuman berkolagen yang ingin dihasilkan, hingga bagaimana format produk yang ingin dibuat (jelly stick, minuman serbuk, atau RTD).

2. Pengembangan formula dan R&D

Setelah konsep ditetapkan, tahap berikutnya adalah formulasi. Tim R&D akan mengembangkan komposisi bahan aktif sesuai tujuan produk, misalnya:

  • Fish Collagen Peptide (2.500–5.000 mg) → penyerapan cepat & berkualitas tinggi.
  • Vitamin C → membantu pembentukan kolagen.
  • Hyaluronic Acid → menjaga kelembapan kulit.
  • Inulin atau Prebiotic Fiber → mendukung pencernaan.
  • Ekstrak alami seperti rosella, delima, atau red beet untuk warna alami dan antioksidan.

Pemilihan rasa juga penting, misalnya mixed berry, peach, dan tropical fruit adalah varian populer yang mudah diterima pasar Indonesia.

3. Produksi dan legalitas

Untuk pebisnis baru, opsi paling efisien adalah bekerja sama dengan pabrik maklon minuman. Melalui sistem maklon, seluruh proses dari formulasi, uji laboratorium, hingga pengurusan izin BPOM dan Halal akan dibantu oleh pihak produsen.

Pastikan memilih pabrik dengan sertifikasi lengkap, seperti BPOM, Halal MUI, GMP, HACCP, dan ISO.

Baca juga: Maklon Minuman Kolagen Rosella: Solusi One-Stop untuk Brand Kecantikan dan Kesehatan

4. Membangun brand dan strategi pemasaran

Strategi branding yang efektif dan bisa Anda gunakan, seperti:

  • Brand Story: tonjolkan filosofi produk, misalnya “minuman yang membantu perempuan tampil percaya diri dari dalam.”
  • Influencer Marketing: kolaborasi dengan beauty influencer dan dokter estetika.
  • Educational Content: buat konten edukatif tentang pentingnya kolagen dan hidrasi kulit.
  • Visual Branding: gunakan foto dan video dengan estetika lembut, warna pastel, dan tone feminin.

Distribusi bisa dimulai dari online channel (Shopee, TikTok Shop, Tokopedia) sebelum berkembang ke offline channel seperti klinik kecantikan, salon, dan apotek.

5. Evaluasi dan pengembangan produk

Setelah produk sudah didistribusikan secara luas, penting untuk tetap melakukan evaluasi rutin. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan seperti pantau feedback pelanggan melalui ulasan marketplace, analisis penjualan per varian rasa atau format, siapkan reformulasi atau vaarian baru setiap 6-12 bulan guna menjaga minat pasar.

Pebisnis yang konsisten melakukan inovasi dan memahami perilaku konsumennya akan mampu membangun brand kolagen yang berumur panjang.

Tantangan dalam Bisnis Minuman Berkolagen

Meski peluang besar, bisnis ini juga memiliki tantangan yang perlu diantisipasi sejak awal.

1. Persaingan ketat

Pasar minuman kolagen kini dipenuhi brand lokal dan internasional. Produk baru harus memiliki USP (Unique Selling Proposition) yang jelas baik dari bahan, rasa, kemasan, atau citra brand.

2. Legalitas dan klaim produk

BPOM sangat ketat terhadap klaim kesehatan dan dosis bahan aktif. Banyak pebisnis yang tergoda membuat klaim berlebihan seperti “mencerahkan kulit dalam 7 hari” yang berisiko menimbulkan sanksi. Oleh karena itu, lebih baik menggunakan panduan formula dan klaim yang sudah diatur BPOM dan komunikasikan manfaat dengan gaya yang lebih edukatif.

3. Konsistensi kualitas dan rasa

Kolagen adalah bahan sensitif yang mudah teroksidasi, menyebabkan perubahan rasa dan aroma jika tidak diformulasikan dengan baik. Solusinya dengan menggunakan pabrik maklon berpengalaman dengan sistem quality control (QC) ketat, dan lakukan uji stabilitas produk sebelum produksi massal.

4. Edukasi pasar

Tidak semua konsumen memahami fungsi kolagen. Edukasi menjadi kunci agar konsumen mengerti pentingnya konsumsi rutin untuk hasil yang nyata. Anda bisa menggunakan pendekatan konten edukatif melalui video, artikel, dan influencer agar brand tampil kredibel dan terpercaya.

Minuman kolagen bukan hanya tren sementara melainkan sudah berubah menjadi minuman dengan gabungan manfaat untuk kecantikan, nutrisi dan kesehatan. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa membangun brand minuman berkolagen yang tidak hanya menjual produk, namun juga menjual gaya hidup.

Artikel Lainnya

Ada Pertanyaan? 

Jika ada yang kurang jelas tentang cara maklon di perusahaan kami, maka silakan hubungi kami atau kunjungi pabrik kami di Bogor (Google Maps).