Memulai sebuah usaha minuman tentu membutuhkan persiapan dana atau modal yang tidak sedikit dan perhitungan modal usaha yang jelas. Modal menjadi fondasi bagi roda bisnis agar bisa berputar dan beroperasi secara optimal.
Sebelum memulai usaha minuman, penting untuk memahami jenis modal yang dibutuhkan beserta fungsi masing-masing.
Secara umum, jenis modal yang dibutuhkan untuk usaha minuman, antara lain:
- Modal Tetap, seperti mesin, peralatan, gedung, dan tanah.
- Modal Kerja, seperti bahan baku, biaya listrik, air, tenaga kerja, dan lainnya.
- Modal Lancar, seperti kas dan persediaan barang.
Dalam artikel ini kami akan menjelaskan tentang jenis modal usaha dan contoh perhitungan modal usaha minuman.
Macam-macam Modal untuk Usaha Minuman
Modal Tetap
Modal tetap adalah dana yang dikeluarkan untuk membeli aset yang memiliki umur ekonomis lebih dari 1 tahun. Contoh modal tetap dalam bisnis minuman meliputi:
- Tanah atau bangunan tempat usaha
- Mesin dan peralatan produksi
- Perlengkapan outlet seperti furniture
- Kendaraan operasional seperti truk pengiriman
Modal tetap memberikan nilai jangka panjang bagi operasional bisnis minuman. Meskipun harga modal tetap biasanya mahal, namun bisa dipakai dalam jangka waktu lama untuk mendukung produktivitas. Oleh karena itu, modal jenis ini juga disebut modal investasi.
Baca juga artikel kami tentang modal usaha minuman skala kecil hingga skala besar.
Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari bisnis minuman. Beberapa contoh modal kerja antara lain:
- Bahan baku minuman
- Biaya utilities seperti listrik, air, dan telepon
- Gaji karyawan
- Biaya transportasi dan distribusi
- Biaya pemasaran dan promosi
- Biaya overhead lainnya
Modal kerja yang cukup sangat diperlukan agar proses produksi dan penjualan minuman bisa berjalan lancar. Kekurangan modal kerja bisa menghambat operasional perusahaan.
Modal Lancar
Modal lancar merupakan aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Termasuk dalam modal lancar antara lain:
- Kas atau uang tunai
- Persediaan bahan baku dan barang dagangan
- Piutang usaha
Modal lancar memberikan likuiditas bagi perusahaan sehingga mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti membayar supplier dan gaji karyawan.
Dalam merintis usaha minuman, ketiga jenis modal di atas harus diperhitungkan dengan cermat. Modal tetap dan kerja diperlukan pada tahap awal pendirian usaha. Sementara modal lancar sangat penting untuk operasional sehari-hari.
Dengan memahami fungsi modal tetap, modal kerja, dan modal lancar, entrepreneur minuman bisa merancang struktur modal yang solid dan menyeluruh. Hal ini akan memastikan bisnis Anda memiliki finansial yang kuat sejak awal hingga bisa berkembang secara berkelanjutan.
Baca juga tentang struktur modal di Wikipedia.
Contoh Perhitungan Modal Usaha Minuman Boba
Untuk memudahkan anda memahami jenis modal usaha, maka kami berikan ilustrasi atau contoh usaha minuman boba yang dijual dengan harga Rp15.000 per cup.
Perkiraan rincian modalnya adalah sebagai berikut.
Modal tetap
- Mesin pengaduk & penyegar: Rp8.000.000
- Blender: Rp1.000.000
- Kompor & alat masak: Rp500.000
- Furniture: Rp5.000.000 Total modal tetap: Rp14.500.000
Modal kerja
- Bahan baku untuk 500 cup per hari selama 1 bulan: Rp7.500.000
- Gaji 2 karyawan: Rp3.000.000
- Sewa tempat: Rp2.000.000
- Listrik & air: Rp1.000.000 Total modal kerja: Rp13.500.000
Modal lancar
Dana kas untuk operasional harian: Rp5.000.000
Total kebutuhan modal:
- Modal tetap: Rp14.500.000
- Modal kerja: Rp13.500.000
- Modal lancar: Rp5.000.000 Total modal = Rp33.000.000
Dengan demikian, perkiraan modal usaha minuman boba dengan harga jual Rp15.000 per cup adalah sekitar Rp33.000.000. Angka ini bisa bervariasi sesuai dengan skala usaha yang dijalankan.
Selanjutnya, lanjutkan membaca artikel kami tentang cara jualan minuman berkolagen supaya untung maksimal.
